LiburanMurah.co

Senin, 31 Agustus 2015

keajaiban haji yang nyata

Kisah-kisah ajaib selama di tanah suci banyak sekali. Saya sebetulnya enggan menuliskannya di sini, sebab sudah banyak yang bercerita, dan pasti akan segera menambahkannya dengan versinya sendiri-sendiri. Soal sebab mengapa bisa terjadi peristiwa ajaib itu, juga sudah diulas panjang lebar secara ilmiah oleh sarjana teknik nuklir Agus Mustofa dalam bukunya “Pusaran Energi Ka’bah”. Barangkali ada baiknya saya mencoba memaknai peristiwa-peristiwa ajaib tersebut menurut pemahaman saya. Jadi bukan soal apa dan mengapa peristiwa itu terjadi, tetapi bagaimana menyikapinya atau hikmah apa yang terkandung di dalamnya.

Sekian tahun yang lalu saya pernah menerbitkan tabloid “Koran Haji” yang sayangnya hanya terbit pertama dan terakhir kali karena persoalan manajemen. Laporan utama koran itu berkisah mengenai keajaiban di tanah suci ini. Waktu itu saya menyebutnya “misteri” tetapi KH Agus Ali Mashuri, pimpinan pondok pesantren Bumi Sholawat Tanggulangin, tidak setuju, “tidak ada misteri di sana, calon jamaah haji jangan ditakut-takuti dengan apa yang disebut misteri itu…,” katanya. Hal yang senada disampaikan penyair D. Zawawi Imron, “ibadah haji itu bukan misteri, bahkan tidak ada misterinya. Apa yang disebut misteri itu sesungguhnya merupakan ritual ibadah karena akal manusia memang belum sampai.

Menurut Agus Mustofa, berbagai kejadian aneh yang terjadi selama orang menjalani ibadah di tanah suci itu sebetulnya dapat dinalar dengan logika. Begitu juga dengan doa yang dipanjatkan depan Multazam bisa dikabulkan. Kesemuanya dapat dijelaskan secara rasional, bukan mistis. Salah satu sebabnya adalah faktor Ka’bah, dimana gerakan orang melingkar tawaf dalam sebuah medan gaya dapat menyebabkan munculnya energi yang sangat bermanfaat. Putaran orang bertawaf itu telah menghasilkan energi gelombang elektromagnetik yang sangat besar, bersifat positif, dan mampu mengobati berbagai ketidak-seimbangan energi dalam tubuh manusia. Dalam Kaidah Tangan Kanan yang terdapat dalam ilmu fisika dijelaskan, ”jika ada sebatang konduktor (logam) dikelilingi oleh listrik yang bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, maka di konduktor itu akan muncul medan gelombang elektro magnetik yang mengarah ke atas.”

keajaiban haji

Mungkin udah banyak yang pernah dengar cerita bahwa ada saja kejadian aneh dialami jemaah haji di tanah suci. Kata orang,di sana segala sesuatunya seakan-akan berbalas seketika,di depan mata. Pantang sekali berpikir buruk sedikit pun saat di sana karena bisa jadi apa yang kita pikirkan itu akan benar-benar menimpa kita. Padahal dalam situasi seperti itu (panas,rame,capek,dll) mudah sekali merangsang orang untuk mengeluh,mencaci,nggerundel,dsb. Kalo di Buddha ada yang namanya karma,ya mungkin semacam itulah..

Nenek saya bilang,beliau ‘dihukum’ Allah jadi nyasar berkali-kali saat akan keluar dari Masjidil Haram gara-gara sempat terbersit pikiran ‘ah gampang pintu ini nemuinnya’. Waktu itu beliau dan kakek berpisah di suatu pintu untuk sholat (kan tempat ibadah pria dan wanita dipisah) dan janjian kumpul di pintu yang sama setelah sholat. Rupanya gara-gara sempat ‘sombong’ tadi,beliau jadi dipersulit deh nemuin pintunya,padahal katanya dia yakin banget jalannya bener,tapi entah kenapa semua jalan dan pintu seolah-olah sama.

kisah keajaiban haji



Kisah Nyata Keajaiban Naik Haji ini dimuat Pikiran Rakyat Sabtu 6 Mei 2006.

Wahid (56), penarik becak yang biasa mangkal di kawasan Gunung Pereng, Kec. Cihideung, Tasikmalaya, bersyukur karena mampu menunaikan haji bersama istrinya Siti Hujaenah pada tahun 2004.

“Saya merasa bersyukur, karena dari hasil cucuran keringat ini bisa naik haji dan menyekolahkan anak, kata haji Wahid saat ditemui di Terminal Bus Tasikmalaya, demikian dituturkan Pikiran Rakyat.

Wahid mulai menarik becak tahun 1972 di Gunung Pereng. Sejak awal Wahid bertekad memiliki becak sendiri, maka dia mencicil becak secara kredit Rp 150,00/hari. Tentunya jumlah yang cukup besar waktu itu. Cicilan itu dia bayar kurang lebih selama setahun. Lunas membayar becak, Wahid mulai membeli tanah buat tempat tinggalnya. Berkat kerja keras siang malam dan kedisiplinannya dalam mengelola uang maka ia mampu membeli tanah dan membangun rumah.

Usai memiliki rumah Wahid kembali mengambil cicilan becak. Becak itu kemudian dia sewakan kepada rekan lainnya. Ternyata hasilnya lumayan. Dari 1 becak sewaan itu Wahid terus menambah hingga kini memiliki 40 becak! Sebanyak 25 becak disewakan dengan tarif Rp 4000,00/hari. “Sisanya saya kreditkan kepada orang lain,” ujarnya.

Jumat, 28 Agustus 2015

umroh petualang; backpacker

Umroh Backpacker: Ini Cara Murah Ziarah ke Tanah Suci Mekkah

Ilustrasi
umrohbackpacker.id
Kabar24.com, DEPOK- Kaum Muslim di dunia khususnya di Indonesia memiliki impian untuk pergi berangkat ibadah ke Tanah Suci, salah satunya dengan menjalankan ibadah umroh.
Tak jarang, impian untuk pergi umroh terhalang oleh ongkos yang dinilai tinggi dan mahal. Sebab, siapa pun yang ingin umroh harus mrmiliki  ongkos sekitar US$1,700.
Namun, saat ini telah ada kemudahan bagi siapa saja yang ingin umroh dengan harga murah. Paguyuban Umroh Backpacker Indonesia baru saja meresmikan situs umrohbackpacker.id. Situs itu dibangun bagi siapa saja yang ingin umroh dengan cara backpacker.
Pencetus Paguyuban Umroh Backpacker Indonesia Haadiy Fatahillah menuturkan komunitas tersebut adalah kumpulan orang-orang yang sudah biasa pulang pergi ke luar negeri dan ingin umroh dengan cara yang murah.
"Jadi fungsi utamanya itu bareng-bareng bergabung, cari tiket murah dan kita berangkat umroh bareng-bareng saja," ujarnya pada Bisnis.com, Senin (29/6/2015).
Hingga saat ini keanggotaan Umroh Backpacker mencapai sekitar 20.000 orang yang aktif berkomunikasi di grup Facebook.
Anggotanya terdiri dari remaja, dewasa hingga lansia. Mereka kebanyakan bergabung memburu tiket umroh murah.

Cara Umroh murah

Jika anda berniat untuk  berangkat Umroh ke Tanah suci Mekkah dengan biaya murah dan hemat tanpa travel dengan ibadah lebih khusu' tanpa terikat jadwal dari yang sangat padat. Hanya Visa Umroh saja diurus melalui travel.( visa umroh berlaku 30 hari dgn biaya Rp. 1,4 jt utk travel di jakarta, kalau luar jakarta harganya tidak jauh dari itu). Tidak perlu anda mesti punya kenalan di kedutaan saudi.
Berangkat lah minimal 3 orang atau lebih (max 10 orang) dan salah seorang  sudah pernah pergi ke Madinah dan Mekkah sebagai  penunjuk jalan.(makin banyak makin murah utk perhitungan  by.hotel). Misal nya biaya hotel Rp. 1 jt /malam dibagi empat orang  jadi 250ribu/orang/malam.
 Bagi muslimah berangkatlah dengan muhrim nya atau saudara laki2nya. Idealnya adalah 4 orang (2 laki dan 2 wanita atau laki2 semua). Saya tidak mereferensikan kalau wanita semua dalam satu kelompok berangkat walaupun saya pernah melihatnya di Doha (Qatar). Selama ini orang beranggapan kalau ke tanah suci itu harus pakai travel, padahal tanpa travel lebih murah dan hemat. Ini perjalanan resmi dan bukan backpaker.

Ka'bah dan Mereka yang Menumpahkan Darah untuk "Menyucikannya"

Pada akhirnya, menjadi menarik mencermati bagaimana mereka, entah mewakili pribadi ataupun suku, yang berperang demi kekuasaan di Tanah Mekkah, akan selalu berusaha mengagungkan dan mensucikan Ka’bah, bahkan ketika mereka sebetulnya hanyalah seorang Penganut Agama Pagan. Atau ketika mereka merebut kekuasaan tersebut lewat cara yang zalim.

Seperti kita tahu, Ka’bah adalah Rumah Suci pertama yang dibangun di bumi (QS 3: 96). Mula-mula dibangun oleh Nabi Adam as, kemudian direnovasi oleh Nabi Syits, kemudian rusak diterjang banjir bandang di masa Nabi Nuh as, dan dipugar kembali oleh Sang Kekasih Allah, Nabi Ibrahim as beserta anaknya yang salih, Nabi Ismail as.

Terletak di lembah Mekkah yang dibentengi bukit-bukit, Ka’bah menjadi Pusat Peribadatan manusia (QS 5 : 97). Marting Lings, dalam bukunya Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik mencatat bahwa sepeninggal Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as, Ka’bah menjadi pusat ziarah Penganut Agama Ibrahimiyah, Yahudi, bahkan Nasrani.

Dampaknya, Mekkah yang dulunya merupakan gurun gersang tak berpenghuni, semakin lama semakin berkembang menjadi sebuah kota dengan arus perputaran uang dan pengaruh yang besar. Mereka yang memegang kekuasaan atas Mekkah, akan dihormati oleh para peziarah selama mereka mampu mengakomodir kebutuhan spiritual mereka.

Ka'bah dan Mereka yang Menumpahkan Darah

Mekkah jatuh ke tangan Rasulullah SAW pada peristiwa Fathu Makkah yang nyaris tanpa pertumpahan darah. Barangkali inilah satu-satunya momen penaklukkan Mekkah dengan korban yang minimal. Jika saja kaum Quraisy pada waktu itu patuh pada usulan Abu Sufyan, Fathu Makkah akan bersih dari darah. Tapi sebagian mereka memilih melawan sehingga pasukan Khalid bin Walid pun terpaksa mengeluarkan pedang.

Kondisi relatif aman pada masa Khulafaur Rasyidin. Ketika masa-masa ini usai, banyak ketidakpuasan muncul dari kalangan muslimin terhadap kekhalifahan—atau monarki, karena masa Muawwiyah bin Abu Sufyan lebih mirip monarki.

Di masa Yazid bin Muawwiyah, pasca tragedi Karbala, Abdullah bin Zubair, cucu dari Abu Bakar ash-Shiddiq, mengklaim diri sebagai Khalifah atas Tanah Hijaz. Beliaupun mendapat baiat dari banyak kaum muslimin, terutama mereka yang tidak puas pada kepemimpinan Yazid bin Muawwiyah.

Kamis, 27 Agustus 2015

Tragedi Makkah Berdarah




Tragedi Berdarah 20 November 1979
Inilah Sejarahnya;

Tragedi Berdarah dan Pengkudetaan Makkah  itu terjadi pada waktu selesai sholat shubuh tanggal 20 November 1979 atau persis tanggal 1 Muharram 1400 H. Sholat subuh tersebut diimami oleh "Muhammad bin Subail". Persis saat selesai sholat dan imam menutup doa dengan harapan akan kedamaian di muka bumi, ratusan teroris mengeluarkan senapan-senapan mereka dari balik baju yang mereka bawa masuk ke dalam masjidil haram. Mereka masuk ke dalam masjid dengan cara berbaur diantara ratusan ribu jamaah haji yang akan melakukan sholat subuh. Seusai sholat, mereka merangsek diantara kerumunan jamaah menuju ka'bah dan menembak 2 orang askar yang hanya bersenjatakan pentungan kayu. Beberapa pemberontak juga menembak burung-burung merpati dengan senjata laras panjang yang mereka bawa.Di tengah kegaduhan itu, Juhaiman al-Utaibi, pemimpin pemberontakan berpaham wahabiyah radikal muncul diapit tiga anggota kelompok militan bersenjata bedil, pistol, dan belati menerobos kerumunan menuju Ka’bah.  Matanya hitam memikat, rambutnya sebahu, dan jenggotnya hitam berombak. Laki-laki Badui berumur 43 tahun itu memakai jubah tradisional Saudi berwarna putih yang dipotong pendek di pertengahan kaki, sebagai simbol penolakan terhadap kekayaan materi.Kudeta Masjidil Haram Mekkah 1979Ketakutan terasa menyerebak, tanpa rasa hormat, Juhaiman mendorong dan merebut mikrofon dari imam masjidil haram. Hunusan senjata memaksa sang imam mundur dan tak berdaya akan kejadian hari itu, walaupun dia telah berusaha

Uniknya Masjidil Haram

title

1. MASJIDIL HARAM

Masjidil HaramMasjid ini berbentuk empat persegi dan dibangun mengelilingi Ka’bah, berbeda dengan masjid manapun didunia, shaf di Masjidil Haram ini berbentuk lingkaran, semuanya menghadap ke Ka’bah yang berada di tengah-tengah. Ini merupakan keunikan yang tidak dimiliki masjid manapun di dunia. Adapun Spesifikasi Masjidil Haram :
  • Luas Masjidil Haram ± 656.000 m², dapat menampung 730.000 jamaah dalam satu waktu sholat berjamaah pada hari biasa dan lebih dari 1juta jamaah pada musim Haji
  • Memiliki Tiga Lantai
  • Menara berjumlah tujuh buah
  • Keistimewaan masjid ini adalah : Sholat di masjid ini lebih utama dari sholat 100.000 kali di masjid lain.
altPINTU MASJIDIL HARAM 
Masjidil Haram adalah masjid Raksasa hingga memiliki sangat banyak pintu yaitu ada 4 pintu utama dan 45 pintu biasa, tiap pintu memiliki nama sendiri karena banyaknya jumlah pintu tersebut tak heran jika banyak jamaah yang tersesat ketika keluar dari Masjidil Haram. Inilah nama-nama Bab (pintu) Masjidil Haram :

Posisi Rukun Yamani

Kita sering mendengarkan kata-kata rukun Yamani,rukun Iraqi,rukun Aswad atau hajar aswad,rukun Syami baik itu ketika menjalankan ibadah haji maupun umroh serta ketika ada manasik-manasik haji dan umroh,berikut adalah penjelasannya
Rukun yang dimaksudkan disini adalah rukun yang arti harfiahnya “Sudut atau Pojok”. Dalam pengertian itulah keempat sudut Ka’bah diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami dan Rukun Yamani
Rukun Yamani dan Rukun Aswad.(Sudut Aswad)
disebut juga “Dua rukun Yamani” karena kedua rukun ini menghadap ke arah negeri Yaman. Rukun Aswad  lebih dikenal dengan Hajar Aswad atau Batu Hitam. Rukun ini dipandang sebagai rukun yang paling penting dan lebih dimuliakan disisi Allah SWT, karena memiliki nilai sangat istimewa. Para jema’ah haji biasanya mencium dan mengusap Hajar Aswad. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW.
“Ma’atitu ‘alaihi Qaththun illaa wa jibrillu Qaimun indahu yastaqkfiru liman yastalimuhu”
 Artinya
“saya tidak pernah mendatanginya melainkan jibril berdiri di sisinya,minta ampunkan setiap orang yang mengecupnya”
Rukun ini memiliki 4 empat keutamaan, yaitu

Indahnya Rukun Yamani dalam Haji

Rukun yamani. Inilah salah satu sudut Ka’bah yang mampu menyedot perhatian jamaah haji dan umrah, setelah hajar aswad. Menyentuh sudut Ka’bah yang menghadap ke arah Yaman itu tidaklah sesulit menggapai hajar aswad.

Perjuangan menyentuh rukun yamani tak sesulit mencium atau menyentuh hajar aswad. Bahkan, setiap kali putaran thawaf jamaah yang berada dekat Ka’bah bisa menyentuh dan bahkan mencium rukun yamani. Wangi sudut Ka’bah yang satu ini menempel pada tangan yang menyentuhnya.

Setiap kali menunaikan thawaf, saya selalu berusaha untuk menyentuh sudut Ka’bah yang berada di bagian timur itu.  Agar bisa menyentuh rukun yamani dalam setiap putaran thawaf, saya selalu berupaya untuk mendekat ke arah Ka’bah.  Jika tak terlalu banyak jamaah yang bergerombol di dekatnya, rukun yamani tak pernah terlewatkan.

‘’Rasulullah SAW menyentuh rukun yamani dan hajar aswad dalam setiap thawaf,’’ tutur Ibnu Umar RA dalam sebuah riwayat. Jabir RA juga pernah menceritakan, pada saat Fathu Makkah, Rasulullah menyentuh rukun yamani dan hajar aswad dengan sebatang tongkat.

Rukun Yamani

Disebutkan dalam Kitab At-Tarikh Al-Qawim Li Makkah Wa Baitillahil Karim (Sejarah lurus tentang Mekah dan Baitulah yang mulia) oleh pengarang Muhammad Thahir Al-Kurdy Al-Makky, jilid 3, hal. 256, bahwa batu pada Rukun Yamani pembangunannya berasal pada masa Abdullah bin Zubair radhiallahu anhu dan tetap ada sampai sekarang. Siapa yang memperbarui pembangunan Ka'bah tetap memelihata rukun tersebut. Disebutkan bahwa pada tahun 1040 H, pada masa Sultan Murad ke-4 yang merenovasi Ka'bah, bagian dari rukun tersebut pecah. Maka ditambahkan pada tempat itu perak cair.
Sebelumnya, potongan dari rukun tersebut telah ditempelkan dan dipaku pada masa Bani Fatimiah.
Mungkin yang anda saksikan sekarang adalah perak dan bekas pakunya dengan perubahan warna karena bekas minyak wangi dan pengaruh usapan orang-orang yang thawaf.
Yang disyariatkan adalah mengusap rukun Yamani tanpa mencium atau bertakbir. Jika tidak memungkinkan untuk mencium, tidak perlu melambaikan tangan, karena tidak ada riwayat yang menyebutkan perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Selasa, 25 Agustus 2015

Pembatalan haji reguler

liburanmurah.co/?reg=hadziq

Alur Pembatalan Haji Khusus

Alur Pendaftaran Haji Khusus

liburanmurah.co/?reg=hadziq

Alur Pendaftaran Haji Reguler

liburanmurah.co/?reg=hadziq

Air Zam Zam yang Tidak Pernah Habis

Misteri air zam zam yang tidak pernah habis akan menjadi topik yang akan dibahas untuk pecinta kumpulan misteri. Air zam zam adalah sumber mata air yang paling aneh dan unik di dunia. Pasalnya sejak dulu air tersebut tidak pernah habis. Walaupun memasuki musim haji di mana jutaan orang mengambil air tersebut, sumber air tersebut tidak pernah kering sekalipun. Selain itu, air zam zam juga memiliki banyak keajaiban. Tentu kita merasa penasaran dengan hal tersebut.
Berapa banyak air yang dikuras setiap kali musim haji? Jamaah haji yang datang dari seluruh belahan dunia setiap musim haji umumnya berjumlah sekitar 2 juta jamaah. Semua jamaah mendapatkan 5 liter air zam zam saat pulang ke tempat asalnya. Jika 2 juta orang pulang dengan masing-masing 5 liter air zam zam ke negaranya, setidaknya sudah 10 juta liter air yang diambil. Ini belum termasuk kebutuhan konsumsi para jamaah haji yang berada di sana selama 25 hari di mana tiap orang menghabiskan setidaknya 1 liter air sehari. Jadi totalnya sudah mencapai 50 juta liter.
Misteri Di Balik Air Zam Zam yang Tidak Pernah Habis
Mengapa Air Zam Zam Selalu Melimpah?

Fakta tentang Multazam (1)



liburanmurah.co/?reg=hadziq
ANTARA/Prasetyo Utomo/ca
Sejumlah umat Islam berdoa di Multazam, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID, Multazam berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Panjang Multazam sekitar dua meter. Menurut sebagian ulama, para jamaah yang melakukan thawaf boleh berhenti di Multazam.

Syekh Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Doa yang diucapkan saat hujan turun, perang berkecamuk, adzan, iqamah, setelah shalat, sujud, berpuasa, bepergian, dan saat dianiaya lebih mudah terkabul. Semua ini berdasarkan kitab-kitab hadits shahih dan sunan.”

“Demikian pula, doa akan dikabulkan jika dipanjatkan di Masya’ir Muqaddas seperti Arafah, Muzdalifah, Mina, Multazam, dan tempat lain di kota Makkah. Selain itu, doa yang dipanjatkan di masjid mana pun juga diijabah seperti keutamaan berdoa di tiga masjid. Doa di tiga masjid itu lebih mudah dikabulkan.”

Syekh Islam Ibnu Taimiyah juga berkata, “Jika mau, sebaiknya jemaah mendatangi Multazam—yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah—lalu menempelkan dada, wajah, kedua lengan, dan kedua telapak tangannya seraya berdoa dan meminta apa pun kepada Allah SWT.”

“Hal itu sebaiknya dilakukan sebelum melaksanakan thawaf Wada. Namun pada dasarnya, berdoa seperti itu di Multazam tidak harus dilakukan saat thawaf Wada atau thawaf lainnya, tetapi bisa dilakukan kapan saja. Menurut riwayat, para sahabat berdoa di Multazam ketika baru memasuki Makkah.”

Jamaah haji bisa berdoa seperti doa Rasulullah SAW yang diriwayatkan Ibnu Abbas, “Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak umat perempuan-Mu. Engkau membawaku dengan kendaraan ciptaan-Mu yang dapat aku tumpangi. Engkau menuntunku di negeri-Mu sehingga aku mendapatkan kenikmatan dengan mengunjungi rumah-Mu.”

“Engkau pula yang membantuku melaksanakan kewajibanku (haji). Jika Engkau ridha kepadaku, tambahkanlah aku keridhaan-Mu. Jika tidak, ridhailah aku sebelum Engkau beranjak dari rumah-Mu. Inilah saat kepergianku, jika Engkau mengizinkan, tanpa mengganti-Mu (dengan tuhan lain) ataupun mengganti rumah-Mu (sebagai tempat ibadah). Aku juga tidak akan membenci-Mu ataupun rumah-Mu.”

“Ya Allah, berikanlah kesehatan untukku, kelestarian untuk agamaku, dan perbaikilah hatiku, karuniakan aku ketaatan kepada-Mu selagi Engkau masih memberiku kesempatan hidup, serta berikanlah aku kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Sungguh, Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

Jika jamaah berdiri di pintu Ka’bah dan berdoa di sana tanpa memegangi Ka’bah, itu juga baik baginya. (Atlas Haji & Umrah karya Sami bin Abdullah Al-Maghlouth)

Fakta Tentang Multazam -2


liburanmurah.co/?reg=hadziq

Antara/Prasetyo Utomo/ca
Sejumlah umat Islam berdoa di Multazam, Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID, Multazam berarti tempat berdoa atau tempat meminta perlindungan. Diberi nama demikian karena senantiasa dijadikan sebagai tempat berdoa dan meminta perlindungan. Multazam terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.

Al-Azraqi berpendapat bahwa panjang Multazam adalah empat dzira’ (sekitar dua meter). Adapun dalam kitab Al-Muwaththa’ disebutkan bahwa Multazam adalah tempat antara Rukun (Aswad) dan pintu Ka’bah. Demikian menurut Al-Baji dan Al- Muhallabi berdasarkan riwayat dari Ibnu Wadhah.

Adapun menurut riwayat Yahya, Multazam yaitu bagian antara Rukun dan Maqam (Ibrahim). Riwayat ini tentu tidak ada dasarnya karena antara Rukun dan Maqam tidak lain merupakan Hathim. Ibnu Juraij menyebutkan bahwa Hathim terletak antara Rukun, Maqam, Zamzam, dan Hajar Aswad.

Ibnu Hubaib mengatakan bahwa Hathim berada di antara Rukun Aswad dan pintu Maqam, terbukti bahwa banyak jamaah berdesak-desakan di tempat itu untuk berdoa. Dikatakan juga bahwa pada masa jahiliyah, banyak orang bersumpah di sana.

Siapa saja yang berdoa atas orang zalim atau bersumpah lalu melanggar, orang yang zalim atau yang melanggar sumpah itu akan segera mendapatkan balasan setimpal.

Abu Zaid mengatakan bahwa di atas Hathim ini terdapat dinding Ka’bah dan ruang antara pintu Ka’bah dan Maqam. Dari sini, perbedaan antara riwayat satu dan lainnya pun dapat dijembatani. (Mu’jam Al-Buldan karya Yaqut Al-Hamawi)

Senin, 24 Agustus 2015

Keistimewaan Air Zam-Zam

Oleh
Ustadz Mu'tashim


Air Zam-Zam bukanlah air yang asing bagi kaum Muslimin. Air ini mempunyai keutamaan yang sangat banyak. Rasulullah telah menjelaskan kegunaan air tersebut. Beliau bersabda,"Sebaik-baik air yang ada di muka bumi adalah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit."[1] Apa rahasia dibalik air yang banyak memiliki khasiat dan penuh barakah ini?

MAKNA ZAM-ZAM
Kata Zam-Zam dalam bahasa Arab berarti, yang banyak atau melimpah [2]. Adapun air Zam-Zam yang dimaksud oleh syari'at, yaitu air yang berasal dari sumur Zam-Zam. Letaknya dengan Ka'bah, berjarak sekitar 38 hasta.

Dinamakan Zam-Zam, sesuai dengan artinya, karena memang air dari sumur tersebut sangat banyak dan berlimpah. Tidak habis walau sudah diambil dan dibawa setiap harinya ke seluruh penjuru dunia oleh kaum Muslimin.

Maqam Ibrahim, Jejak Kaki Sang Pembangun Ka'bah




madaniwallpaper.com
Maqam Ibrahim
REPUBLIKA.CO.ID, Maqam Ibrahim adalah sebuah prasasti yang berbentuk kotak dengan dua lubang di atasnya.
Lubang itu berbentuk pahatan yang mengikuti jejak kaki Nabi Ibrahim saat membangun baitullah, Ka’bah, di Makkah Al-Mukarramah. Jadi, Maqam Ibrahim artinya tempat Nabi Ibrahim berdiri ketika membangun Ka’bah bersama anaknya, Nabi Ismail.
Saat ini, Maqam Ibrahim diletak kan dalam rumah kaca di samping Mul tazam, Ka’bah. Siapa pun yang berthawaf (baca: keliling mengitari Ka’ bah) di Masjdil Haram dan berada dekat bangunan rumah Allah tersebut, ia akan bisa melihat Maqam Ibrahim.

Riwayat Maqam Ibrahim di Masjidil Haram


maqam Ibrahim
Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan thawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunatkan salat di belakang maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka’bah, tidak jauh dari Multazam.
Secara harafiah maqam berarti tempat berdiri yang bermakna kedudukan. Riwayat-riwayat menyatakan maqam Ibrahim awalnya adalah batu yang digunakan oleh Nabi Ibrahim as untuk berdiri ketika kembali membangun Ka’bah. Di batu itu tampak jelas bekas pijakan kaki yang dipercaya sebagai jejak kaki Nabi Ibrahim as.

Hajar Aswad, Kisah Sebongkah Batu Dari Surga




Hajar Aswad, dahulu berbentuk satu bongkahan. Namun setelah terjadinya penjarahan yang terjadi pada tahun 317H, pada masa pemerintahan al Qahir Billah Muhammad bin al Mu’tadhid dengan cara mencongkel dari tempatnya, Hajar Aswad kini menjadi delapan bongkahan kecil. Batu yang berwarna hitam ini berada di sisi selatan Ka’bah.

A. Asal Usul Hajar Aswad

Perlu diketahui bahwa hajar aswad adalah batu yang diturunkan dari surga. Asalnya itu putih seperti salju. Namun karena dosa manusia dan kelakukan orang-orang musyrik di muka bumi, batu tersebut akhirnya berubah jadi hitam.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِى آدَمَ »

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hajar aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. ( HR. Tirmidzi no. 877. Shahih menurut Syaikh Al Albani)

Sejarah Asal Usul Batu Hajar Aswad


Sejarah Asal Usul Batu Hajar Aswad bermula ketika nabi Ibrahim (Abraham) dan anaknya sedang membangun Ka’bah, dimana pada masa itu banyak sekali komponen-komponen yang tidak terpenuhi. Ka’bah waktu itu belum memiliki atap maupun pintu, jadi Ibrahim dan Ismail berusaha keras untuk membawa bebatuan dari beberapa gunung yang ada untuk menyelesaikan konstruksi bangunan tersebut. Hajar Aswad sendiri menjadi sebuah hal penting ketika umat Islam sedang melakukan perjalan Haji, dimana tawaf dimulai dan diakhiri saat para umat yang sedang berhaji menatap batu ini. Selama bertahun-tahun, tak terhitung lagi jumlah orang termasuk nabi Muhammad, para sahabat, dan jutaan umat Muslim yang mencium batu ini ketika mereka sedang melakukan perjalanan Haji.
Sejarah Asal Usul Batu Hajar Aswad
Menguak Sejarah Hajar Aswad dan Hubungannya dengan Ka’bah
Asal Usul batu Hajar Aswad tidak bisa lepas dari sejarah Ka’bah itu sendiri. Pembangunan Ka’bah, menurut al-Qur’an pada surat al-Baqarah ayat 127 dilakukan oleh Ibrahim dan anaknya, Ismail. Diceritakan bahwa Allah telah menunjukkan pada Ibrahim dimana mereka harus melakukan pembangunan, yaitu tempat yang amat dekat dengan sumur Zamzam, akhirnya Ibrahim dan Ismail mulai mengerjakan konstruksi Ka’bah kira-kira pada tahun 2130 sebelum masehi. Ketika pembangunan ini tengah berlangsung, Ibrahim menyadari bahwa amat banyak komponen-komponen Ka’bah yang tidak mampu dibuat karena kurangnya bahan, sehingga akhirnya ia dan Ismail pergi menyusuri beberapa gunung untuk membawa bebatuan dengan tujuan menyelesaikan konstruksi Ka’bah tersebut.

Misteri Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa

Misteri Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa - Batu Hajar Aswad merupakan sebuah batu berwarna hitam agak kemerah-merahan yang terletak pada dinding kabah di Mekah. Bentuk Hajar Aswad ini awalnya adalah sebongkahan batu besar, namun setelah terjadi penjarahan pada tahun 317 H, Batu Hajar Aswad kini menjadi delapan bongkahan batu kecil.
Misteri Batu Hajar Aswad Yang Mengejutkan Nasa
Menarik untuk menyimak Misteri Yang Ada di balik Batu Hajar Aswad ini, karena sebuah fakta dari seorang astronot Neil Amstrong yang membuktikan fakta ilmiah bahwa Kota Mekah adalah merupakan pusatnya dari planet bumi. Hal ini terjadi saat Neil Amstrong yang kita kenal sebagai manusia pertama yang menjelajahi bulan mengambil foto bumi dari luar angkasa. Ia mendapatkan gambar bumi berada menggantung pada suatu area yang gelap, dan dari sinilah misteri itu bermula.
Dikutip dari sebuah sumber yang dipercaya, bahwasannya hal itu telah menjadi penelitian dari para astronot, sehingga mereka menemukan adanya sebuah radiasi yang terjadi pada planet bumi. Pemberitaan tersebut kemudian secara resmi telah mereka publish di internet. Namun tidak tahu mengapa pemberitaan itu akhirnya hilang setelah 21 hari di publish. Tidak ada seorangpun yang tahu kenapa pemberitaan tersebut bisa hilang, namun timbul kecurigaan bahwa hal tersebut sengaja ditutup-tutupi salah satu pihak yang mungkin mempunyai alasan tersembunyi.

HAJAR ASWAT

Hajar 'Aswad (Arab: حجر أسود) merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal dari surga, dan yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim. Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini memiliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya, dan pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Kabah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena dia selalu menciumnya setiap saat tawaf.

Jumat, 21 Agustus 2015

Sejarah Asal Usul Batu Hajar Aswad


Sejarah Asal Usul Batu Hajar Aswad
Menguak Sejarah Hajar Aswad dan Hubungannya dengan Ka’bah
Asal Usul batu Hajar Aswad tidak bisa lepas dari sejarah Ka’bah itu sendiri. Pembangunan Ka’bah, menurut al-Qur’an pada surat al-Baqarah ayat 127 dilakukan oleh Ibrahim dan anaknya, Ismail. Diceritakan bahwa Allah telah menunjukkan pada Ibrahim dimana mereka harus melakukan pembangunan, yaitu tempat yang amat dekat dengan sumur Zamzam, akhirnya Ibrahim dan Ismail mulai mengerjakan konstruksi Ka’bah kira-kira pada tahun 2130 sebelum masehi. Ketika pembangunan ini tengah berlangsung, Ibrahim menyadari bahwa amat banyak komponen-komponen Ka’bah yang tidak mampu dibuat karena kurangnya bahan, sehingga akhirnya ia dan Ismail pergi menyusuri beberapa gunung untuk membawa bebatuan dengan tujuan menyelesaikan konstruksi Ka’bah tersebut.